HalanganNews- Rembuk stunting merupakan pertemuan dalam rangka membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah untuk membuat komitmen Desa dan menetapkan kegiatan-kegiatan konvergensi dalam menangani stunting.
Rembuk stunting adalah salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun depan, juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2023 untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Rembuk stunting ini sifatnya wajib dilaksanakan di setiap desa karna diinstruksikan langsung dari pemerintah pusat berdasarkan regulasi. Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini mempengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor,mengingat urgensi persoalan stunting ini, maka diwajibkan Bagi Desa menuangkan dalam RKP Desa dan APBDes untuk memastikan adanya program penanganan dan pencegahan stunting.
Bertempat di Aula Kantor Desa Halangan, pada Selasa, 27/06/2023 dilaksanakan rembuk stunting yang dihadiri oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM), Perwakilan Puskesmas, Tenaga Ahli Kabupaten, Kepala Desa dan Aparat Desa, BPD, PD, PLD, Kader Posyandu, Guru PAUD, PKK, dan Bidan Desa.
Dalam rembuk stunting ini membahas dua hal, pertama kegiatan konvergensi penanganan stunting yang akan dilakukan pada tahun berjalan (2023) dan kedua komitmen Desa untuk kegiatan penanganan stunting untuk RKPDes tahun berikutnya (2024).
Dalam pemaparannya, Munawarah, Kader KPM Desa Halangan menyebut kondisi terkini di Desa Halangan dari total 65 Balita terdapat 12 Balita yang terindikasi stunting, atau sebesar 18,46 %. Angka ini cukup tinggi mengingat target pemerintah Kabupaten Tabalong di tahun depan angka stunting diharapkan bisa turun hingga 14 %.
Beberapa usulan yang diprioritaskan untuk mengatasi permasalahan stunting di Desa Halangan adalah :
- Penyelenggaraan kelas ibu hamil 8 kali pertemuan;
- Penyelenggaraan kelas ibu bayi/balita;
- Penyelenggaraan kelas stunting;
- Pelatihan (refreshing) kader
- Orientasi PMBA untuk kader posyandu;
- Pemberian multivitamin untuk anak stunting;
- Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) kepada ibu hamil.
Dalam sambutannya, Sekcam Pugaan, Bapak Farith Yusriannurriza menyampaikan bahwa hendaknya rembuk stunting ini jangan hanya sekedar formalitas dan rutinitas semata, harus ada langkah-langkah kongkrit yang diambil oleh Pemerintah Desa karena ini sudah menjadi permasalahan nasional.
“ini kalau tidak salah sudah rembuk stunting yang ke 4 kita laksanakan, tapi ulun lihat bahwa angka stunting di kecamatan kita masih cukup tinggi, berarti ada sesuatu yang salah yang harus kita benahi bersama". Kata beliau.
Diakhir kegiatan ditanda tangani komitmen bersama yang melibatkan semua pemangku kebijakan serta tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengawal kegiatan yang sudah diprioritaskan agar kedepan diharapkan angka stunting ini bisa ditekan serendah-rendahnya.