HalanganNews- Musrenbang adalah wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi sebagai bentuk partisipan masyarakat dalam ikut andil menyusun rencana kerja pemerintah daerah, karena dari musrenbang ini dapat digali potensi dan permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat.
Bertempat di halaman Kantor Kecamatan Pugaan, pada Rabu 24/01/2024 Musrenbang tersebut digelar dengan melibatkan seluruh Kepala Desa beserta aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan wanita, serta seluruh Dinas terkait. Musrenbang ini dilaksanakan dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari perencanaan yang selalu dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam menyerap aspirasi masyarakat hingga ke pelosok desa. Namun beliau berpesan agar kegiatan ini jangan hanya menjadi sebuah rutinitas belaka, namun harus menghasilkan suatu perencanaan yang baik yang tidak hanya terfokus ke bidang infrastruktur semata, tapi juga harus memperhatikan bidang lainnya seperti perekonomian dan pariwisata.
Camat Pugaan, Farith Yusriannur Riza dalam paparannya menyebut ada 111 usulan yang pihaknya ajukan pada Musrenbang kali ini, dengan rincian Desa Sei Rukam II ada 9 usulan, Sei Rukam I ada 11 usulan, Tamunti 37 usulan, Pugaan 16 usulan, Halangan 17 usulan, Jirak 14 usulan, dan Desa Pampanan 7 usulan.
Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa memang usulan dari desa ini lebih didominasi kegiatan pembangunan infrastruktur, namun infrastruktur ini rata-rata bersifat urgen dan sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi di wilayah kecamatan Pugaan.
Salah satu usulan yang paling diprioritaskan adalah pembangunan embung dan normalisasi sungai di sekitar Desa Tamunti dan Desa Jirak. Karena embung ini nantinya akan berfungsi sebagai tampungan saat kelebihan debit air pada musim penghujan dan menjadi sarana irigasi saat musim kemarau tiba.
“Kalau air bisa terkondisi dilahan lebak yang tersebar di 4 desa ini dimungkinkan masa tanam padi bisa dilakukan 2 kali dalam satu tahun dan bisa menghasilkan gabah 5.000 s/d 6.000 ton setiap kali panen”.
“Begitu juga embung dan saluran air bisa menumbuhkan sektor ekonomi yang lain seperti keramba-keramba dan kolam pemeliharaan ikan serta embung bisa diciptakan menjadi obyek wisata perikanan dan wisata air seperti halnya yang selama ini setiap kali banjir melanda wilayah Jirak Kecamatan Pugaan dan Madang Kecamatan Muara Harus menjadi wisata air dadakan dan musiman”. Tutur beliau.